Penulis : Rastono Sumardi
Dalam organisasi sekecil apapun, kehadiran pemimpin sangat mempengaruhi kemajuan suatu organisasi. Pemimpin bukan saja karena banyak pendukungnya namun pemimpin yang mampu bertindak memberi solusi dengan kebijakan yang tepat dan pengelolaan sumberdaya yang efesien dan efektif.
Akhir-akhir ini seiring dengan pelaksanaan pemilu dan kedepan akan ada pilkada serentak maka pembicaraan soal pemimpin sangat hangat menjadi perhatian warga. Masing – masing yang ingin jadi pemimpin mulai menggalang dukungan, melakukan pendekatan kepada masyarakat, dengan membagi berbagai pendekatan dan jenis bantuan sosial untuk menunjukan diri sebagai calon pemimpin peduli.
Dalam kondisi saat ini, pemimpin lebih dinilai dari persoalan materi, maka seorang calon pemimpin menjadi sibuk memberi bantuan sosial dengan berbagai jenis barang/jasa setimbang menganalisis masalah dan merumuskan solusi untuk ditawarkan kepada masyarakat. Persoalannya umumnya masarakat sekarang dalam menyikapi soal kepemimpin juga sudah pragmatis, lebih melihat pada pemberian berupa materi/barang.
Masyarakat kurang peduli pada persoalan kualitas calon pemimpinnya dengan mengenali trackrecord, gagasan dan kemampuannya dalam membela kepentingan masyakat baik melalui komitmen yang kuat dan kemampuan memberi gagasan yang solutif yang didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman yang cukup.
Akibatnya dari semua itu, maka akan banyak lahir pemimpin yang tidak sesuai harapan masyarakat itu sendiri. Mereka hanya duduk, dengar dan berebut proyek atau bansos untuk membujuk masyarakat kembali untuk mempertahankan elektabitasnya. Ketimbang memperjuangan kebutuhan masyarakat yang prioritas dan komplek dengan ikut secara aktif dan profesional dalam penentuan kebijakan dan anggaran untuk kebutuhan masyarakat.
Sekali lagi pemimpin yang diharapkan adalah pemimpin yang mampu merumuskan kebijakan yang tepat, prioritas untuk masyarakat, serta mampu menggelola sumberdaya yang efisien dan efektif untuk memberi manfaat yang besar bagi kesejaheraan masyarakat.
Untuk melahirkan sebuah kebijakan yang tepat dan mengelola sumberdaya yang efisien dan efektif untuk kesejahteraan rakyat, sesorang pemimpi harus mampu melihat data, mendengar keluhan warga, memahami potensi daerah dan mengotimalkannya mengelola potensi sumberdaya untuk kesejahteraan rakyat untuk menjamin fakir miskin, kebutuhan pangan yang stabil, meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan warga, dan meningkan insfrastruktur layanan umum, meningkatkan iklim berusaha untuk masyarakat, memperbaiki birokrasi yang efektif, efisien dan akuntable dalam meningkatkan layanan dan pelaksanaan pembangunan.
Jadi pilihlah pemimpin karena anda yakin ia mampu membawa perubahan ke arah lebih baik dengan cara mengenali track record, kominten yang telah di tunjukan, serta gagasan solutif yang ditawarakan. Berdiskusilah dengan terbuka dengan pemimpin yang akan anda pilih, tidak sekedar mengambil amplopnya dan anda tidak mengenalnya dengan baik. Karena amplop – amplop itu hanya akan melahirkan pemimpin instan dan tidak cukup untuk menjadi menjadi solusi masa depan anda.
Mengakhiri tulisan ini saya akan kutip salah satu puisi Karya Karya KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus) yang berjudul : DI NEGERI AMPLOP
Di negeri amplop
Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya, malu
Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi rapi-rapi
David Copperfield dan Houdini bersembunyi rendah diri
Entah andaikata Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya
Amplop-amplop di negeri amplop
mengatur dengan teratur
hal-hal yang tak teratur menjadi teratur
hal-hal yang teratur menjadi tak teratur
memutuskan putusan yang tak putus
membatalkan putusan yang sudah putus
Amplop-amplop menguasai penguasa
dan mengendalikan orang-orang biasa
Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan
mencairkan dan membekukan
mengganjal dan melicinkan
Orang bicara bisa bisu
Orang mendengar bisa tuli
Orang alim bisa napsu
Orang sakti bisa mati
Di negeri amplop
amplop-amplop mengamplopi
apa saja dan siapa saja
Karya KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus)
