Oleh : Rastono Sumardi
Pendidikan bukan sekedar mendapatkan ijazah dan pekerjaan saja. Inti dari pendidikan adalah mengembangkan potensi anak untuk agar sunggup mengembangkan potensi yang Tuhan berikan untuk membawa perubahan dan menjadi bagian kemajuan peradaban umat manusia. Tuhan memberi kita alam dengan segala Sunatullahnya untuk dikelola oleh manusia dengan arif dan bijak serta menjadi pelopor perubahan pada lingkungan sosial dan budaya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kesadaran kehambaan.
Untuk tujuan mulia ini maka pendidikan tidak bisa lepas dari membangun karakter dan potensi diri, tidak sekedar menuntaskan materi pelajaran pada skema kurikulum. Kurikulum hanyalah pedoman dan arah tapi jangan kita justru kehilangan roh pendidikan yang sesungguhnya.
Olehnya pendidikan harus benar-benar dimulai dari potensi karakter anak untuk dikembangkan. Bukan dimulai dari BAB I pada buku-buku pelajaran. Berangkat dari pengenali potensi dan karater peserta didik kita akan memulai merumuskan proses pendidkkan.
Fokus pada tujuan dan semua sumberdaya yang dimiliki sekolah untuk mendukung tujuan pendidikan. Updatelah sarana dan praarana pendukung untuk memperkuat tujuan pendidikan, baik itu sumber-sumber belajar, media pembelajaran dan sarana penunjang lainnya.
Siswa yang suskes itu bukan karena nilainya tinggi tapi pada kemampuannya beradaptasi pada perubahan dan tantangan. Mampu berpikir kreatif, bertindak cepat dan tangkas terhadap apa yang diputuskan, Mampu terus berkembang dari waktu ke waktu dan memiliki kemandirian dalam mengembangan wawasan dan skillnya.
Hasil pendidikan memang tidak semua mampu di ukur secara kuantitatif berupa angka-angka, namun jauh dari itu nilai bermakna kualitatif yaitu sebuah proses perubahan dari waktu ke waktu menuju kematangan baik mental, intelektual dan spiritual.
Karena dunia terus berkembang, pengetahuan dan sains terus semakin maju, tugas sekolah adalah menyiapkan kemampuan menghadapi tantangan sesusai tantangan dimasanya.
Modal penting dalam menghadapi tantangan yang terus berubah adalah kemampuan literasi dan numerasi yang baik, karakter yang kuat menghadapi perubahan, kemampuan belajar secara mandiri dengan sumber sumber yang luas, berpikir kreatif, mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan baik serta memiliki rasa empati.
Karena pendidikan untuk membangun peradaban maka harus mampu melahirkan sang kreater bukan sang penonton, sang pelopor bukan pengekor dan sang penolong yang empati bukan sekedar asyik dengan diri sendiri.
Menutup tulisan sederhana saya, berikut sebuah puisi tema pendidikan yang mendorong semangat menuntut ilmu.
Mengejar Mimpi
Karya: Mohammad Sya’roni
Bilamana mentari bangun pagi
Ku telah berlari memulai hari
Mentari tersenyum menyemangati
Diiringi syahdunya merpati bernyanyi
Walau kerikil tajam ku temui
Walau angin pagi menusuk ulang ini
Walau hujan memandikan diri ini
Walau ransel membebani raga ini
Namun tak menyerah diri ini
Semakin kilat lari ini
Tuk menuju sekolah yang menanti
Tempatku menuntut ilmu tuk nanti
Walau kadang tak paham ilmu ini
Ku tanyakan pada guru tiap hari
Walau tugas menumpuk tanpa henti
Tak kenal lelah ku kerjakan semua ini
Ku takkan menyerah mengejar mimpi
Walau badai kehidupan melempar diri ini
Ke lautan putus asa dan malas diri
Namun ku bangkit lagi mengejar mimpi
Dengan doa dan usaha ku kejar mimpi
Dan tawakal pada sang illahi
Ku jadikan pelecut tuk mengejar mimpi
Demi masa depan yang syahdu nanti
Malang, 15 April 2017
Salam Literasi !!!