
Oleh: Rastono Sumardi
(Ketua Pergunu Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah)
Di tengah pusaran sejarah kolonialisme dan gejolak pembangunan nasional, sebuah lembaga pendidikan Islam di jantung Pulau Sulawesi telah tumbuh menjadi kekuatan sosio-kultural dan politik yang tak tertandingi di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Lembaga itu bernama Alkhairaat. Didirikan pada tahun 1930 di Palu, Sulawesi Tengah, Alkhairaat lebih dari sekadar sekolah atau madrasah; ia adalah pilar peradaban yang membentuk karakter, menyebarkan moderasi, dan merangkai jejaring pendidikan hingga ke pelosok Nusantara. 1
Untuk memahami mengapa Alkhairaat tetap relevan setelah hampir satu abad beroperasi, kita harus menelusuri tiga dimensi utamanya: sejarah pendirian yang penuh semangat perjuangan, model pengembangan kelembagaan yang adaptif, serta dampaknya yang mendalam terhadap dinamika masyarakat di Sulawesi Tengah dan sekitarnya.
Sejarah dan Fondasi Filosofis: Alkhairaat sebagai Lembaga Perjuangan
1. Guru Tua: Jejak Intelektual dari Hadramaut ke Palu
Sejarah Alkhairaat adalah kisah seorang ulama besar: Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri, atau yang lebih akrab disapa Guru Tua.3 Dilahirkan di Taris, Hadramaut (Yaman) pada tahun 1891 M, Guru Tua adalah keturunan terhormat dari klan Ba’alawi, garis silsilah yang melahirkan banyak ulama dan sufi di Hadramaut dan terhubung langsung dengan Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib.4 Pendidikan awalnya dihabiskan di bawah bimbingan sang ayah dan ulama-ulama terkemuka di Hadramaut, sebelum kedalaman keilmuannya semakin terasah saat ia menempuh pendidikan di Makkah dan Madinah, berguru kepada figur-figur ternama seperti Sayyid Abbas Al-Maliki al-Hasani, Mufti Makkah saat itu.4
Guru Tua pertama kali mengunjungi Nusantara pada tahun 1911 M untuk urusan keluarga.4 Namun, kedatangan keduanya sekitar tahun 1922 M atau 1925 M adalah untuk menetap dan berdakwah secara permanen.4 Sebelum tiba di Sulawesi, beliau sempat aktif di Jawa. Di Pekalongan, Jawa Tengah, ia menikah dan berdakwah, lalu pindah ke Jombang, Jawa Timur, sekitar tahun 1926 M.4
Di Jombang inilah terjalin hubungan yang sangat menentukan dengan tokoh kebangkitan Islam di Nusantara, KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama. Mereka berdiskusi intensif mengenai upaya kolektif untuk meningkatkan kualitas umat Muslim melalui pembaruan sistem pendidikan pesantren.4 Interaksi ideologis ini menunjukkan bahwa meskipun Guru Tua membawa tradisi keilmuan Hadramaut yang kaya, kerangka perjuangan organisasinya sangat terbuka terhadap model kebangkitan nasional yang sedang marak di Jawa.
2. Filosofi Pendirian: Menggandeng Spiritual dan Nasionalisme
Pada akhir tahun 1929 M, Guru Tua berlayar menuju Sulawesi. Setelah sempat singgah dan berkonsolidasi di Donggala, ia tiba di Palu pada awal tahun 1930.4 Setelah mendapatkan izin yang sulit dari pemerintah kolonial Hindia Belanda, Madrasah Al-Khairaat resmi didirikan di Palu pada 30 Juni 1930 M.2
Secara filosofis, pendirian Alkhairaat jauh melampaui sekadar urusan agama. Ia didirikan sebagai “lembaga perjuangan bangsa” (lembaga perjuangan bangsa).4
Landasan filosofis ini memiliki dua tujuan inti 4:
- Membentuk Insan Bertakwa: Mewujudkan insan yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
- Tanggung Jawab Moral dan Ideologis: Memikul tanggung jawab untuk memajukan pendidikan Islam demi kepentingan dan peningkatan kualitas umat.
Di bawah cengkeraman kolonialisme, mendirikan lembaga pendidikan Islam adalah bentuk perlawanan yang halus namun efektif. Sebagaimana organisasi kebangkitan nasional lainnya, kontribusi terbesar Guru Tua adalah melalui eksistensi Alkhairaat, yang fokus utama perjuangannya adalah mendidik bangsa dan membebaskan pikiran dari belenggu kolonialisme.5
Setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, lembaga ini mengalami transformasi krusial. Sistem pendidikan Alkhairaat beralih fungsi dan menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional.6 Madrasah dan pesantren Alkhairaat secara bertahap menata ulang kurikulumnya, yang semula sangat didominasi pelajaran agama dan Bahasa Arab, menjadi kurikulum yang lebih komprehensif, sejalan dengan tuntutan modernisasi pendidikan nasional.6
Transformasi dan Ekspansi: Dari Lokal ke Regional (Pengembangan)
Kisah pengembangan Alkhairaat adalah cerita tentang pertumbuhan yang luar biasa di tengah keterbatasan logistik di Kawasan Timur Indonesia.
1. Pertumbuhan Jaringan yang Eksponensial
Alkhairaat memiliki rekam jejak penyebaran jaringan yang luar biasa, menjadikannya organisasi Islam terbesar di Indonesia bagian Timur.3 Data historis menunjukkan laju pertumbuhan yang dramatis 2:
- 1930–1956 (26 Tahun): Jumlah madrasah/sekolah mencapai 25 cabang, tersebar di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
- 1956–1963 (7 Tahun): Terjadi lonjakan pesat, bertambah menjadi 150 cabang.
- 1969 (Akhir Hayat Guru Tua): Jumlah cabang mencapai 420 unit.
- 1997: Total unit pendidikan dari berbagai jenis dan jenjang telah mencapai 268 unit di Kawasan Timur Indonesia.
Ekspansi yang masif ini menegaskan kapasitas manajemen Alkhairaat dalam mendirikan dan mengoperasikan lembaga di wilayah KTI yang sulit dijangkau. Jaringan luas ini berfungsi sebagai instrumen vital untuk pemerataan akses pendidikan di daerah pelosok, jauh melampaui fokus lembaga pendidikan yang cenderung berpusat di perkotaan.7 Saat ini, Yayasan Alkhairaat Pusat mengelola jenjang pendidikan mulai dari SD/MI hingga SMA.11
2. Model Modernis-Tradisionalis (Khalafiah)
Strategi kunci di balik keberhasilan Alkhairaat adalah adopsi model pendidikan yang dikenal sebagai Modernis-Tradisionalis atau Khalafiah.9 Model ini merupakan respons cerdas terhadap tantangan pendidikan di Indonesia yang seringkali mempertentangkan tradisi keilmuan Islam klasik (salafiah) dengan tuntutan modernisasi.
Aspek Tradisionalis (Imtaq):
Inti tradisionalis diwujudkan melalui komitmen penuh untuk mempertahankan tradisi keilmuan Islam klasik. Hal ini mencakup implementasi 100% kurikulum agama Kementerian Agama, meliputi mata pelajaran wajib seperti Fiqh, Aqidah/Akhlak, Tafsir/Hadis, dan Us}u>l al-Fiqh.9 Selain itu, pengajaran Bahasa Arab sangat intensif, mencakup tata bahasa (Nah}wu/S}arf) dan praktik percakapan (Muh}a>dasah), serta penghafalan Mah}fu>dza>t (pepatah/kata mutiara).9 Misi utamanya adalah penanaman akhlakul karimah (karakter mulia).12 Untuk memastikan nilai dan identitas kelembagaan tertanam sejak dini, Alkhairaat juga menerapkan Kurikulum Kealkhairatan khusus dari jenjang SD/MI hingga SMP/MTs.13
Aspek Modernis (Iptek dan Skills):
Sisi modernis Alkhairaat ditunjukkan oleh responsivitas tinggi terhadap kebutuhan pasar dan masyarakat.9 Ini terbukti dari diversifikasi institusi:
- Pendirian sekolah-sekolah umum dan kejuruan.
- Pembukaan jurusan umum di tingkat SMA, seperti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).9
- Integrasi Keterampilan (Skills) praktis, seperti pelatihan teknis di bidang perdagangan dan manajemen simpanan siswa, yang bertujuan menyiapkan lulusan yang siap kerja (job-ready), mampu berwirausaha, atau melanjutkan pendidikan tinggi di berbagai universitas negeri maupun swasta.9
Model Khalafiah ini memungkinkan Alkhairaat menghindari kelemahan pesantren tradisional yang manajemen dan kurikulumnya sering berjalan tanpa perencanaan matang.9
3. Pintu Gerbang Pendidikan Tinggi: Universitas Alkhairaat (UNISA)
Puncak modernisasi Alkhairaat adalah pendirian Universitas Alkhairaat (UNISA).9 UNISA didirikan untuk memenuhi permintaan masyarakat akan pendidikan tinggi yang terintegrasi. Institusi ini menunjukkan pemikiran strategis dengan merancang program studi yang relevan dengan kebutuhan regional Sulawesi Tengah sebagai wilayah agraris dan maritim. Program studi di UNISA mencakup bidang Agrobisnis Perikanan dan Agroteknologi, selain program studi keagamaan seperti Ekonomi Syariah dan Hukum Keluarga (Ahwalus Syakhsiyah).10
Sebagai contoh komitmen terhadap kualitas, data menunjukkan rasio dosen dan mahasiswa yang terkelola dengan baik, seperti rasio 1:7.52 untuk program studi Agrobisnis Perikanan.10
4. Tantangan Era Digital dan Adaptasi Jati Diri
Saat ini, Alkhairaat menghadapi tantangan terberat yang ditimbulkan oleh era digitalisasi dan Revolusi Industri 4.0.6 Ketua Utama Alkhairaat, HS Alwy bin Saggaf Aljufri, menekankan bahwa adaptasi terhadap teknologi digital adalah kunci untuk menghindari ketertinggalan dan menjadi pelaku utama kemajuan bangsa.8
Tantangan yang dihadapi Alkhairaat bersifat ganda:
- Tantangan Infrastruktur: Kebutuhan akan dukungan sarana modern, terutama akses internet dan fasilitas pendidikan digital, di unit-unit yang tersebar luas di daerah terpencil.8 Upaya menjangkau daerah-daerah ini menjadi tantangan nyata.8
- Tantangan Ideologis: Modernisasi harus diimbangi dengan upaya keras untuk mempertahankan akar nilai dan identitas (jati diri) Alkhairaat.15 Tujuannya adalah melahirkan individu yang tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga cerdas, memiliki etika, dan berakhlak Islami.7
Keberlanjutan Alkhairaat di masa depan sangat bergantung pada kemampuannya untuk menyelaraskan modernisasi teknologi dengan penanaman karakter yang kuat, sambil membangun sinergi dengan pemerintah dan swasta untuk menutup kesenjangan digital yang dihadapi jaringannya.15
Kontribusi Abadi: Dampak terhadap Masyarakat dan Politik Regional (Dampak)
Dampak kehadiran Alkhairaat di Sulawesi Tengah telah meresap ke dalam sendi-sendi sosial, budaya, dan politik regional, menjadikannya kekuatan pendorong yang esensial.
1. Pilar Pembangunan Sosial dan Karakter Bangsa
Pemerintah secara nasional mengakui Alkhairaat sebagai pilar penting dalam pembangunan sosial, kemanusiaan, dan pendidikan.1 Kontribusi ini berakar pada misi inti madrasah untuk pembinaan akhlakul karimah.12 Komitmen terhadap pembangunan karakter dilakukan secara menyeluruh, bahkan hingga implementasi pendidikan karakter berbasis gender di jenjang pendidikan anak usia dini, seperti yang dipraktikkan di TK Alkhairaat Tatura Kota Palu.16 Dengan ini, Alkhairaat memastikan bahwa lulusannya memiliki fondasi moral yang kuat, bukan hanya kepintaran akademis.
2. Agen Stabilitas dan Moderasi Beragama
Di wilayah KTI yang majemuk, peran Alkhairaat sebagai agen stabilitas sosial dan ideologis sangat vital. Prinsip dakwah Alkhairaat secara konsisten berpegang pada nilai-nilai moderat dan toleran, yang termanifestasi dalam sikap tawasuth (moderat), tasammuh (toleransi), tawazzun (seimbang), dan ta’addul (adil).17
Prinsip moderasi ini terbukti efektif dalam sejarah ekspansinya. Di Kota Manado, Sulawesi Utara—sebuah wilayah yang dikenal dengan masyarakat majemuk—madrasah Alkhairaat telah berkembang sejak tahun 1947.17 Dakwah yang transparan dan toleran yang dibawa Alkhairaat membuat masyarakat Manado antusias dalam menerima dan mengimplementasikan ajaran keagamaan, memperkuat peran organisasi ini sebagai penyeimbang ideologis yang menjaga kerukunan.17 Dalam konteks Sulawesi Tengah, penekanan kuat pada moderasi ini membantu meredam potensi konflik dan memperkuat persatuan bangsa, sejalan dengan cita-cita perjuangan pendirinya.
3. Kekuatan Politik yang Diperhitungkan
Jaringan luas Alkhairaat dan basis massa yang terorganisir di seluruh KTI telah menjadikannya kekuatan politik yang signifikan, terutama di Kota Palu dan Sulawesi Tengah.3 Pengaruh ini terlihat jelas dalam arena politik nasional dan lokal:
- Pengaruh Nasional: Alkhairaat dijadikan agenda kunjungan wajib bagi para Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden selama masa Pemilu, mengakui perannya dalam mengamankan dukungan masyarakat di kawasan Timur.3
- Pengaruh Lokal: Dalam Pemilihan Walikota Palu 2019, dukungan dari elit Alkhairaat terbukti krusial bagi kemenangan kandidat tertentu. Hal ini terjadi karena visi dan misi kandidat tersebut (misalnya, menciptakan masyarakat religius) dianggap sejalan dengan tujuan ulama dan kelembagaan Alkhairaat.3
Pengaruh politik ini bukan sekadar pamer kekuatan, melainkan cerminan interdependensi strategis. Alkhairaat menggunakan pengaruhnya untuk mengamankan dukungan kebijakan publik yang pro-pendidikan Islam dan pembangunan regional, membantu mengatasi tantangan operasional dan logistik jaringan pendidikan mereka yang sangat besar.
4. Komitmen Pemerataan Akses Pendidikan
Kontribusi sosio-kultural utama Alkhairaat lainnya adalah komitmennya terhadap pemerataan akses pendidikan. Organisasi ini secara eksplisit berupaya menjangkau daerah-daerah terpencil di seluruh tanah air, sebuah misi yang diakui sebagai tantangan besar yang memerlukan dukungan infrastruktur memadai.8 Kehadiran unit-unit pendidikan Alkhairaat di lokasi yang jauh dari pusat kota, seperti MTSS Alkhairaat Tomini di Kabupaten Parigi Moutong 18, adalah bukti nyata bahwa misi menyediakan pendidikan berbasis Islam tidak terbatas pada Palu. Ini adalah upaya berkelanjutan untuk memastikan bahwa kesempatan belajar dapat diakses oleh masyarakat di pelosok-pelosok Sulawesi Tengah.
Penutup: Menatap Masa Depan dengan Jati Diri yang Kuat
Alkhairaat telah membuktikan diri sebagai benteng pertahanan pendidikan dan nilai-nilai kebangsaan selama hampir satu abad. Berawal dari visi perjuangan Guru Tua di tengah kolonialisme, lembaga ini berhasil bertransformasi melalui model Khalafiah yang cerdas, menyeimbangkan spiritualitas yang ketat dengan relevansi profesional modern. Dampaknya di Sulawesi Tengah adalah berlapis: ia adalah pilar pembangunan, agen moderasi yang vital, dan aktor politik yang signifikan.
Namun, di tengah gelombang Revolusi Industri 4.0 dan globalisasi, Alkhairaat harus terus bergerak maju. Keberlanjutan dan relevansi di masa depan akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan teknologi digital tanpa pernah melupakan akar-akar nilai dan identitas (jati diri) yang diwariskan oleh Guru Tua. Modernisasi harus menjadi alat untuk mencapai tujuan pendidikan—yaitu melahirkan insan yang cerdas, beretika, dan berakhlak Islami—bukan menjadi tujuan akhir. Melalui sinergi kuat dengan pemerintah dan swasta, serta fokus pada penguatan infrastruktur digital di unit-unit terpencil 15, mercusuar pendidikan dari Palu ini akan terus bersinar, tidak hanya di Sulawesi Tengah, tetapi di seluruh Kawasan Timur Indonesia.
Referensi
- Wamenag: Alkhairaat Pilar Penting Pembangunan Sosial, Kemanusian dan Pendidikan, diakses Oktober 20, 2025, https://kemenag.go.id/nasional/wamenag-alkhairaat-pilar-penting-pembangunan-sosial-kemanusian-dan-pendidikan-JBMwh
- Perkembangan Pendidikan Alkhairaat (Bagian 1) – Media Alkhairaat, diakses Oktober 20, 2025, https://media.alkhairaat.id/perkembangan-pendidikan-alkhairaat-bagian-1/
- BAB II Gambaran Umum Dalam bab ini memaparkan gambaran umum tentang Alkhairaat sebagai kekuatan politik lokal di Kota Palu Provi, diakses Oktober 20, 2025, https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/21197/3/BAB%20II%20PDF.pdf
- AL-KHAIRAAT SEBAGAI LEMBAGA PERJUANGAN BANGSA Oleh …, diakses Oktober 20, 2025, https://qaumiyyah.org/index.php/qaumiyyah/article/download/1/1/
- Alkhairaat, Kiprah Guru Tua Lawan Belanda dan Bangun Pendidikan – CNN Indonesia, diakses Oktober 20, 2025, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230316152512-20-925972/alkhairaat-kiprah-guru-tua-lawan-belanda-dan-bangun-pendidikan
- PEMIKIRAN PENDIDIKAN SAYYID IDRUS BIN SALIM ALJUFRI DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ISLAMI Nurhayati Institut Agama Islam Negeri (IAIN), diakses Oktober 20, 2025, https://jurnal.uindatokarama.ac.id/index.php/rsy/article/download/327/432/
- Menjadi Garda Terdepan: Visi Alkhairaat dalam Era Digital – NETIZ.ID, diakses Oktober 20, 2025, https://netiz.id/daerah/baca/menjadi-garda-terdepan-visi-alkhairaat-dalam-era-digital/
- Muktamar Besar ke-XI, Transformasi Alkhairaat di Era Globalisasi – Radarpalu.Jawapos.com, diakses Oktober 20, 2025, https://radarpalu.jawapos.com/nasional/2605969391/muktamar-besar-kexi-transformasi-alkhairaat-di-era-globalisasi
- Syaihun Aljufri PROGRAM PASCASARJANA UIN ALAUDDIN …, diakses Oktober 20, 2025, http://repositori.uin-alauddin.ac.id/775/1/SYAIHUN%20ALJUFRI.pdf
- Universitas Alkhairaat – PDDikti – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, diakses Oktober 20, 2025, https://pddikti.kemdiktisaintek.go.id/detail-pt/swKYmUmDRqc_vg_mDY-tvNzD9dhzV1_uT6eEuuu5BEuEEMg2j6Qia6edcDKWJ9OdSOFz0w%3D%3D
- (AJ2363) Yayasan Alkhairaat Pusat , Siranindi, Kec. Palu Barat, Kota Palu Prov. Sulawesi Tengah – Verval Yayasan, diakses Oktober 20, 2025, https://vervalyayasan.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil?yayasan_id=0743DB9E-5376-11E3-BE67-5BF7490952A0
- MAS ALKHAIRAAT PUSAT PALU, diakses Oktober 20, 2025, https://masalkhairaatpusatpalu.sch.id/
- Kurikulum Kealkhairatan – SMP Dan MTs | PDF – Scribd, diakses Oktober 20, 2025, https://id.scribd.com/doc/269873932/Kurikulum-Kealkhairatan-SMP-Dan-MTs
- Kurikulum Kealkhairatan – SD Dan MI | PDF – Scribd, diakses Oktober 20, 2025, https://id.scribd.com/doc/269142112/Kurikulum-Kealkhairatan-SD-Dan-MI
- Pesan Habib Alwy: Tiga Prioritas Proker Alkhairaat, diakses Oktober 20, 2025, https://media.alkhairaat.id/pesan-habib-alwy-tiga-prioritas-proker-alkhairaat/
- IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS GENDER PADA ANAK USIA DINI DI TK ALKHAIRAAT TATURA KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH – Repository, diakses Oktober 20, 2025, https://repository.uindatokarama.ac.id/3959/1/Bismillah%20%20Siti%20Wahdania%20Skripsi.pdf
- ISLAMISASI DAN DAKWAH ALKHAIRAAT DALAM MASYARAKAT MAJEMUK DI KOTA MANADO TAHUN 1947-1960 – Neliti, diakses Oktober 20, 2025, https://media.neliti.com/media/publications/240904-islamisasi-dan-dakwah-alkhairaat-dalam-m-19e4b7be.pdf
- mtss alkhairaat tomini – Sekolah Kita, diakses Oktober 20, 2025, https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/BFD6B4F3-F1A5-43B2-8F4E-8C174B1C93DA
