Luwuk – Membangun sebuah peradaban tidak dapat dilepaskan dari peran keluarga demikian hal membangun Indonesia yang semestinya dimulai dari keluarga. Keluarga yang baik akan melahirkan generasi yang baik yang akan berkontribusi besar pada kemajuan bangsa. Demikian sebaliknya jika bangunan keluarga lemah atau rusak maka akan berdampak negatif kualitas generasi masa depan bangsa.
Dalam rangka mewujudkan keluarga maslahat yaitu keluarga yang baik dan membawa kebaikan, keluarga yang berkualitas, yang mampu melahirkan manusia Indonesia yang unggul secara sosial, ekonomi, dan lingkungan, maka gerakan keluarga maslahat sangatlah penting dan perlu mendapat perhatian serius dalam arah pembangunan bangsa.
Nahdlatul Ulama melalui Muktamar ke-34 di Lampung telah mengambil keputusan strategis melalui program prioritas Nadlatu Ulama yaitu Gerakan Keluarga Maslahat NU di singkat GKMNU.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama saat telah melaukan langkah-langkah implementatif atas program GKMNU tersebut, dimulai dengan membentuk satuan tugas nasional Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama yang diketuai oleh Yaqut Cholil Qoumas yang juga sebagai Menteri Agama, selanjutnya ditindaklanjuti dengan dibentuk di tingkat wilayah sampai pada tingkat kecamatan dan desa. Saat ini GKMNU sedang disosialisasikan di berbagai tingkatan kepengurusan NU di seluruh Indonesia.
Noor Harisudin, selaku Satgas GKMNU Provinsi Jawa Timur mengatakan, “Setidaknya, ada enam goals keluarga masalahat NU yang sedang dibidik dalam keluarga Indonesia. Enam goals keluarga maslahat tersebut adalah relasi keluarga maslahat, keluarga sehat, keluarga sejahtera, keluarga terdidik, keluarga moderat, dan keluarga cinta alam.”
Enam goals maslahat ini sesungguhnya yang menjadi harapan semua keluarga Indonesia, khususnya keluarga Nahdlatul Ulama. Di balik GMKNU, ada jutaan keluarga Indonesia yang berharap penuh agar keluarga mereka akan lebih baik daripada masa-masa sebelumnya.
Goals relasi keluarga maslahat dengan tujuan mewujudkan relasi keluarga yang baik misalnya akan ditindaklanjuti dengan kegiatan bimbingan perkawinan, bimbingan remaja dan kelas parenting. Sementara, goals keluarga sehat dengan tujuan mewujudkan tidak ada stunting diintervensi dengan program penguatan posyandu dan kader. Demikian juga, keluarga maslahat sejahtera diintervensi dengan program-program seperti pelatihan kewirausahaan, pengembangan ekonomi umat dan juga pelatihan ketrampilan kerja.
Lebih jauh, keluarga maslahat terdidik dengan target minimal lulus SMA diintervensi dengan berbagai penguatan pendidikan keluarga misalnya program beasiswa dan akses sekolah vokasi. Sedangkan goals keluarga moderat diintervensi melalui program masjid pelopor moderasi beragama, pengajian ahlussunah wal jamaah, seni budaya dan juga dakwah digital. Dan terakhir, keluarga cinta alam dengan tujuan sadar energi, sadar lingkungan dan sadar bencana akan diintervensi dengan berbagai kegiatan misalnya kebun keluarga, bank sampah, tanam pohon, sadar bencana dan juga pendidikan lingkungan hidup.
Sebagai sebuah gerakan sosial, gerakan keluarga Maslahat NU tidak bisa berjalan sendiri, melainkan namun harus bersinergi dengan berbagai pihak baik Institusi pemerintah maupun swasta. Semoga Gerakan ini menjadi instrumen strategis dan efektif dalam mencapai visi Indonesia Emas di Tahun 2045 yaitu mewujudkan Indonesia sebagai Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.
Penulis : Rastono Sumardi