Ridha Manusia Tak Akan Pernah Habis: Jaga Prinsip, Meski Tak Disukai.

Posted by : admin April 21, 2025

Oleh. Hi. Irpan Tanjung, S.Ag, M.H.

Dalam hidup ini, banyak orang berusaha keras untuk disukai semua orang. Kita ingin diterima, dihargai, dan tidak ditinggalkan. Tapi kenyataannya, menyenangkan semua orang adalah hal yang mustahil.

Nabi Muhammad ﷺ sendiri—manusia terbaik yang akhlaknya mulia, tutur katanya lembut, dan perjuangannya demi umat—tetap saja dibenci oleh sebagian orang. Maka mengapa kita harus sibuk mengejar penerimaan manusia hingga lupa pada nilai-nilai kebenaran?

Kita Tidak Bisa Memenuhi Semua Harapan

Allah ﷻ menciptakan manusia dengan watak dan keinginan yang beragam. Apa yang dianggap menyenangkan oleh satu orang, bisa jadi menyakitkan bagi orang lain. Maka, berusaha memenuhi ekspektasi setiap orang hanya akan membuat diri lelah, terpecah, dan kehilangan jati diri.

“Kalau kamu ingin membuat semua orang senang, maka juallah es krim. Tapi kalau kamu ingin hidup lurus di jalan Allah, bersiaplah untuk tak selalu disukai.” (peribahasa yang sering dinisbatkan ke para bijak)

Hati-hati Berteman dengan Pemuja Dunia

Sering kali, saat kita tidak bisa ikut bergembira dalam kesenangan duniawi mereka, atau tidak bisa mendukung syahwat dan hawa nafsu mereka, kita mulai ditinggalkan, bahkan dibenci.

Mereka mencintaimu, selama kamu ikut dalam kesenangannya. Tapi ketika kamu menjaga prinsip, kamu akan terlihat seperti “musuh” di matanya.

Begitulah realitas pergaulan. Maka, penting memilih teman yang memuliakan nilai—bukan hanya mementingkan kesenangan.

Ditinggalkan Karena Prinsip Itu Tidak Salah

Justru di situlah kemuliaan hidup: berani menjaga nilai, walau harus kehilangan penerimaan dari sebagian orang. Karena yang lebih utama adalah ridha Allah, bukan tepuk tangan manusia.

Allah ﷻ berfirman:

وَاللَّهُ يَحُبُّ الصَّابِرِينَ
“Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.”
(QS. Ali Imran: 146)

Sabar mempertahankan kebenaran lebih baik daripada sibuk menyenangkan yang fana.

Penutup: Tetap Jadi Dirimu, Tapi Versi Terbaiknya

Hidup bukan tentang menjadi seperti yang orang mau, tapi menjadi seperti yang Allah ridai. Maka jika kamu dibenci karena tak bisa ikut dalam kebatilan, itu bukan kegagalan, tapi kehormatan.

“Lebih baik ditinggalkan karena kebenaran, daripada dicintai karena kepalsuan.”

RELATED POSTS
FOLLOW US