Puisi Oleh Leni Marlina
1)
Tak mengapa, Dik, jika langkah kita tak selamanya lurus,
seperti ranting yang meliuk melawan angin gila,
tak perlu membekukan dirimu dalam bayang jejakku,
hidup ini bukan tiruan, tapi ledakan warna liar,
kita dua api yang menyala untuk menerangi senyum Ayah dan Bunda.
2)
Aku bukan tembok yang membatasi langkahmu, Dik,
aku adalah badai yang mendorongmu maju,
kita akan berjuang di atas gelombang waktu yang menderu,
seperti dua lengan yang tak pernah tunduk pada arah,
tetap merangkul rumah, meski musim menabur ketidakpastian.
3)
Jangan takut berbelok tajam, Dik,
tak ada jalan lurus dalam peta cinta kita,
itu hanya cerita palsu yang dijual demi kenyamanan,
kita adalah para pencari, pengukir jalan di tanah liat basah,
menuju tempat di mana senyum mereka bisa berseri.
4)
Jika aku memilih jalur yang tak kau ikuti,
biarkan, itu hanya dua burung yang terbang berbeda arah,
tetapi tetap kembali ke sarang saat senja datang,
kita memahat kebahagiaan untuk dua hati tua yang tak pernah lelah,
membakar diri untuk menjaga hangatnya bara dalam pelukan rumah.
5)
Kita akan sampai, Dik, pada malam di mana angin berbisik lembut,
dua bayangan yang menggenggam kenangan dalam jemari kasar,
tak peduli seberapa gelap atau curam jalan itu,
setiap langkah yang kita ambil untuk mereka adalah jeritan cinta,
cinta yang akan menembus batas waktu dan usia.
Padang, Sumbar, 2020
—–
Puisi ini awalnya ditulis oleh Leni Marlina hanya sebagai hobi dan koleksi puisi pribadi di tahun 2020. Puisi tersebut direvisi kembali serta dipublikasikan pertama kalinya melalui media digital tahun 2024.
Leni Marlina telah mengabdi sebagai dosen tetap di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang sejak tahun 2006. Penulis juga merupakan pendiri dan kepala beberapa komunitas digital bidang sastra, pendidikan dan sosial termasuk World Children’s Literature Community (WCLC): https://rb.gy/5c1b02; POETRY-PEN International Community; komunitas PPIPM (Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat) Starcom Indonesia; (Starmoonsun Eduprenuer Community Indonesia): https://rb.gy/5c1b02
Sebagai anggota aktif dari Perkumpulan Penulis Indonesia SATU PENA Sumatera Barat, penulis juga terlibat dalam kolaborasi internasional, seperti Victoria Writers Association di Australia dan ACC International Writers Community di Hong Kong.
Ilustrasi Puisi Leni Marlina “Untukmu Adikku, dan Mereka yang Kita Jaga”. Sumber gambar: Starcom Indonesia’s Painting Collection by AI