Peran Nahdlatul Ulama dalam Sejarah dan Kebangsaan: Refleksi atas Perjuangan dan Pokok-Pokok Pikiran NU

Posted by : admin February 8, 2025

Oleh : Rastono Sumardi

Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia yang sejak awal berdirinya telah berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan, pembangunan bangsa, serta penguatan nilai-nilai keislaman yang moderat dan inklusif. Pada peringatan ulang tahun ke-102 NU, refleksi atas kontribusi organisasi ini dalam perjalanan bangsa Indonesia menjadi sangat penting. Pidato Ketua Umum NU dan arahan Presiden Prabowo menegaskan kembali posisi strategis NU dalam membangun peradaban Islam Nusantara serta mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pokok-Pokok Pikiran Nahdlatul Ulama

Pidato Ketua Umum NU menyoroti beberapa pokok pikiran yang menjadi pedoman organisasi dalam menghadapi tantangan zaman:

  1. Islam dan Kebudayaan – Islam harus menjadi sarana transformasi kebudayaan yang adaptif terhadap perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai ajarannya.
  2. Islam dan Negara – Hubungan harmonis antara Islam dan negara harus terus dijaga, di mana Islam berperan dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
  3. Islam yang Toleran – NU menekankan pentingnya penerapan Islam yang moderat dan menghargai perbedaan dalam bingkai persatuan.
  4. Pemberdayaan Ekonomi Umat – Penguatan ekonomi berbasis keadilan dan kesejahteraan umat menjadi prioritas utama dalam mendorong kemandirian bangsa.
  5. Pendidikan dan Kaderisasi – NU berkomitmen untuk memperkuat pendidikan dan pengkaderan guna melahirkan generasi muda yang berdaya saing.
  6. Etika Politik – NU menolak praktik politik kebohongan, kebencian, dan politik uang serta mendorong demokrasi yang bersih dan berakhlak.
  7. Peran Global NU – NU berupaya memperkenalkan wajah Islam Indonesia yang teduh dan berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan global.

Pesan-Pesan Penting Presiden Prabowo

Dalam pidatonya di acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-102 Nahdlatul Ulama, Presiden Prabowo menyampaikan beberapa pesan penting:

  1. Peran Strategis NU dalam Persatuan Bangsa – NU diharapkan terus menjadi perekat persatuan dan menjaga stabilitas nasional dalam menghadapi tantangan zaman.
  2. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat – NU memiliki peran vital dalam mendukung kebijakan pemerintahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di bidang pendidikan dan ekonomi.
  3. Ketahanan Nasional dan Keamanan – Prabowo menekankan pentingnya ketahanan nasional dan peran NU dalam menjaga harmoni serta menghindari konflik yang dapat merusak persatuan bangsa.
  4. Kolaborasi Pemerintah dan NU – Pemerintah siap berkolaborasi dengan NU dalam berbagai program pembangunan, termasuk pemberdayaan pesantren, penguatan ekonomi umat, dan digitalisasi pendidikan Islam.
  5. Pendidikan Karakter dan Moral Bangsa – NU diharapkan terus menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan kebangsaan yang kuat di kalangan generasi muda agar Indonesia semakin maju dan berdaya saing.

Pahlawan Nasional dari Nahdlatul Ulama

NU telah melahirkan banyak tokoh yang berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Hingga kini, setidaknya 13 tokoh NU telah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional:

  1. KH Muhammad Hasyim Asy’ari – Pendiri NU dan pengasuh pertama Pesantren Tebuireng, Jombang.
  2. KH Zainul Arifin – Panglima Laskar Hizbullah dan Ketua DPR-GR.
  3. KH Abdul Wahid Hasyim – Anggota BPUPKI dan Menteri Agama pertama RI.
  4. KH Zainal Musthafa – Pemimpin perlawanan terhadap penjajah di Tasikmalaya.
  5. KH Idham Chalid – Ketua Umum PBNU dan Ketua DPR-GR.
  6. KH Abdul Wahab Chasbullah – Pendiri NU dan pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang.
  7. KH As’ad Syamsul Arifin – Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Situbondo.
  8. KH Syam’un – Perwira PETA dan pengurus NU di Serang, Banten.
  9. KH Masykur – Anggota BPUPKI dan pendiri PETA.
  10. H Andi Mappanyukki – Pendiri NU Sulawesi Selatan dan pejuang kemerdekaan.
  11. H Andi Djemma – Raja Luwu yang berperan dalam penyebaran NU di Sulawesi Selatan.
  12. Usmar Ismail – Pendiri Lesbumi NU dan Bapak Film Indonesia.
  13. KH Abdul Halim Leuwimunding – Kiai kharismatik yang memimpin gerilya di Jawa Barat.

Refleksi atas peran NU dalam sejarah dan kebangsaan menunjukkan bahwa organisasi ini tidak hanya berperan dalam aspek keagamaan, tetapi juga dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan politik. Perjuangan para pahlawan NU menjadi inspirasi bagi generasi saat ini untuk terus menjaga nilai-nilai Islam moderat, memperkuat persatuan bangsa, dan meningkatkan kesejahteraan umat. Dengan semangat keislaman dan kebangsaan yang kokoh, NU tetap menjadi pilar utama dalam menjaga harmoni dan kemajuan Indonesia.

RELATED POSTS
FOLLOW US