
Oleh: Rastono Sumardi
Ketua Persantuan Guru NU Banggai
Kabupaten Banggai, yang dikenal dengan keindahan alamnya, ternyata juga menyimpan denyut nadi pendidikan agama yang kuat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banggai tahun 2020, setidaknya 1.683 santri tercatat menimba ilmu di 18 pondok pesantren yang tersebar di wilayah ini. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan komitmen masyarakat Banggai dalam menjaga tradisi keilmuan Islam.
Jika dilihat lebih dekat, populasi santri di Banggai memperlihatkan fenomena yang menarik: jumlah santri laki-laki dan perempuan hampir seimbang. Dari total 1.683 santri, 841 adalah laki-laki dan 842 adalah perempuan. Ini menunjukkan bahwa pendidikan pesantren tidak lagi didominasi oleh satu gender, melainkan menjadi pilihan utama bagi orang tua, baik untuk anak laki-laki maupun perempuan, yang mendambakan pendidikan karakter dan agama yang mendalam.
Toili dan Luwuk: Pusat Kawah Candradimuka
Data BPS memperlihatkan bahwa pendidikan pesantren di Banggai terkonsentrasi di dua wilayah utama, yaitu Kecamatan Luwuk (termasuk Luwuk Utara) dan Kecamatan Toili.
Luwuk, sebagai ibu kota kabupaten, wajar menjadi sentra dengan adanya pesantren-pesantren besar seperti PP. Daarul Hikmah Luwuk dan PP. Alkhairat Luwuk. PP. Daarul Hikmah Luwuk bahkan tercatat sebagai pondok dengan santri terbanyak.
Secara rinci, sebaran dan jumlah santri di Kabupaten Banggai adalah sebagai berikut:
- Daarul Hikmah Luwuk: 313 santri
- Darussalam Jaya Kencana-Toili: 248 santri
- Alkhairat Luwuk: 169 santri
- Al-Fatah Banggai (Nuhon): 163 santri
- Al-Hidayah Kel. Hanga-Hanga Luwuk: 126 santri
- Darul Qur’an Walhadits Mulyasari Kec. Toili: 106 santri
- DDI Midarul Ulum Kel. Kilongan Luwuk: 100 santri
- Assohwah Desa Tanah Abang Toili: 65 santri
- Darul Khair Desa Masing, Batui Selatan: 63 santri
- Hayatul Islam Jaya Makmur Nuhon: 63 santri
- Nurul Ikhsan Desa Argakencana Kec. Moilong: 58 santri
- Maulana Nahdlatul Wathan Desa Malik Makmur Kec. Bualemo: 48 santri
- Darul Ulum Cendanapura Toili: 40 santri
- Tarbiyatun Nasyi’in Pasir Lamba Toili Barat: 29 santri
- Hikmatul Husna Senteral Sari Toili: 22 santri
- Tahffidz Ummul Qur’an Kel. Bungin Timur Kec. Luwuk Utara: 19 santri
- Darunnajah Saiti – Nuhon: 18 santri
- Persis Attihad Al-islami Cemerlang – Masama: 11 santri
Sumber Data : BPS Tahun 2020
Data di atas menunjukkan bahwa Luwuk dan Toili merupakan episentrum pendidikan, sementara kecamatan-kecamatan lain juga memiliki pesantren skala kecil yang penting sebagai pusat pendidikan lokal.
Pesantren Lokal dan Peran Organisasi Besar
Selain dominasi wilayah, pesantren-pesantren di Banggai juga mencerminkan keragaman lembaga dan afiliasi. Beberapa nama besar organisasi Islam tampak mendirikan cabangnya di sini, seperti Alkhairat, DDI (Darud Da’wah Wal Irsyad), dan Persis (Persatuan Islam). Kehadiran organisasi-organisasi ini memperkuat jaringan pendidikan Islam di tingkat regional dan nasional.
Selain pesantren yang berafiliasi ke organisasi besar, terdapat pula pondok-pondok yang fokus pada pendidikan spesifik. Keberadaan PP. Darul Qur’an Walhadits dan PP. Tahffidz Ummul Qur’an membuktikan tingginya permintaan masyarakat terhadap pendidikan tahfidz (menghafal Al-Qur’an). Pesantren-pesantren ini berperan penting dalam mencetak generasi penghafal Al-Qur’an di Kabupaten Banggai.
Tantangan dan Harapan
Data tahun 2020 ini menjadi barometer penting bagi pemerintah daerah dan Kementerian Agama. Pesantren-pesantren skala besar seperti Daarul Hikmah dan Darussalam tentu memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai untuk menampung ratusan santri.
Di sisi lain, perluasan akses ke wilayah yang masih minim pesantren juga menjadi pekerjaan rumah agar pemerataan pendidikan agama dapat tercapai.
Pada akhirnya, 1.683 santri ini adalah aset masa depan Banggai. Mereka adalah harapan yang kelak akan menjadi ulama, pendidik, dan pemimpin yang berkarakter. Dengan terus mendukung dan memfasilitasi pondok pesantren, Kabupaten Banggai bukan hanya akan dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekuatan spiritual dan intelektual generasinya.
