
(di Hari Ulang Tahunmu ke-65)
Oleh : Rastono Sumardi
Banggai,
di helai rambut senja yang kau sanggulkan pada langit
kulihat cahaya usia yang terus kau jaga
dengan peluh petani, senyum nelayan, dan harap anak sekolah
Engkau tak sekadar tanah
tapi ibu yang menyusui keberanian
yang meninabobokan luka
dan memeluk semua jiwa yang merindukan keadilan.
Hari ini
saat bumi menabuh gong ulang tahunmu
aku bisikkan doa ke jantungmu yang masih berdetak pelan
semoga engkau makin diberkahi
makin mempesona dalam cahaya rembulan pembangunan,
makin damai,
seperti pelukan pagi yang tak pernah menolak siapa pun datang.
Kutitipkan padamu, Banggai
anak-anak yatim yang menunggu peluk dari langit
para fakir miskin yang menggantungkan harap pada embun
dan mereka yang hatinya luka karena keadilan menjauh
rawat mereka seperti kau rawat karang-karangmu yang tabah.
Lindungi mereka dari para gurita
yang mencengkram untuk kepentingan diri sendiri
dari tangan-tangan serakah
yang hanya tahu pesta dan melupakan air mata
Banggai
jadilah rumah yang tak hanya megah di luar
tapi hangat di dalam.
Jadilah tanah yang tak sekadar subur
tapi tahu cara mengasihi
Hari ini, ulang tahunmu bukan sekadar seremoni
tapi janji
untuk terus tumbuh
untuk terus mencinta
dan untuk tidak pernah meninggalkan siapa pun
di belakang.
